kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, radiasi atau pancaran, dan konveksi atau aliran.
KONDUKSI
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Ketika seseorang sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin memberikan buku kepada seorang temannya yang duduk di kursi paling depan, apa yang akan ia lakukan?
Ia dapat memberikan buku itu kepada teman yang duduk di depannya, lalu temannya itu memberikannya kepada temannya yang duduk di depannya lagi. Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang ia tuju. Buku dapat sampai ke teman yang ia tuju karena adanya perpindahan buku dari tangan ke tangan yang lainnya.
Apakah teman yang memberikan buku ikut berpindah? Jelaslah buku dapat berpindah tetapi teman-temanmu tidak ikut berpindah. Demikian pula hantaran kalor secara konduksi.
ujung besi yang dipegang lama kelamaan terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang dipegang mirip dengan perpindahan buku yang dilakukan seseorang tadi, di mana molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan kalor secara hantaran atau konduksi.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kamu jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara konduksi, antara lain : setrika listrik, solder. Mengapa alat-alat rumah tangga seperti setrika, solder, panci, wajan terdapat pegangan dari bahan isolator? Hal ini bertujuan untuk menghambat konduksi panas supaya tidak sampai ke tangan kita.
Perpindahan Kalor dengan cara Konduksi
Contoh yang lainnya, yaitu jika kita memegang sepotong kawat lalu memanaskannya ke api, maka yang terjadi adalah tangan kita akan terasa panas. Itu disebabkan karena ketika salah satu bagian logam bersentuhan dengan nyala lilin atau nyala api, secara otomatis kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian logam tersebut (suhu rendah). Walaupun hanya salah satu bagian logam yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan kepanasan juga. Tangan kita bisa terasa panas, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi) menuju tangan kita (suhu rendah). Jadi, kesimpulannya adalah ketika salah satu bagian benda yang bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah, energi berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju bagian benda yang bersuhu rendah.
Karena mendapat tambahan energi maka molekul-molekul penyusun benda bergerak semakin cepat. Molekul lain yang berada di sebelahnya bergerak lebih lambat karena molekul tersebut tidak bersentuhan langsung dengan benda yang bersuhu tinggi. Ketika bergerak, molekul tersebut memiliki energi kinetik (EK = ½ mv2). Molekul-molekul yang bergerak lebih cepat (energi kinetiknya lebih besar) menabrak temannya yang ada di sebelah. Karena ditabrak oleh temannya, maka molekul-molekul yang pada mulanya bergerak lambat ikut-ikutan bergerak lebih cepat. Pada mulanya si molekul bergerak lambat (v kecil) sehingga energinya juga kecil (EK = ½ mv2). Setelah bergerak lebih cepat (V besar), energi kinetiknya bertambah. Molekul tadi menabrak lagi temannya. Karena v besar, energinya pun bertambah. Demikian seterusnya, mereka saling tabrak-menabrak, sambil berbagi energi.
Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, terdapat sejumlah kalor yang mengalir dari benda atau tempat yang bersuhu tinggi menuju benda atau tempat yang bersuhu rendah. Ketika mengalir, kalor juga membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap benda (khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Ada benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang pendek. Ada yang gemuk (luas penampangnya besar), ada juga yang kurus (luas penampangnya kecil). Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara jumlah kalor yang mengalir melalui suatu benda selama selang waktu tertentu akibat adanya perbedaan suhu, maka kita perlu menurunkan persamaan.