Sering kita terpana dan kagum kepada kehebatan, kekuasaan, atau kekayaan seseorang. Di saat yang sama kita nyaris tidak ingat akan kebesaran Allah. Padahal sesungguhnya sehebat-hebat manusia, mereka tetap fana. Tetap akan mati.
Kita lihat bagaimana para pemimpin/raja-raja yang hebat seperti Fir’aun, Iskandar Agung, Julius Cesar, Jengis Khan, Hitler, dan sebagainya sudah tiada. Tergeletak dalam kubur sebagai tulang-belulang yang tidak berdaya. Sebelum lahir mereka tiada. Saat lahir, mereka bayi yang tidak berdaya yang tidak akan hidup jika tidak diberi makan oleh orang tuanya. Saat tua mereka jadi lemah dan kemudian mati tak berdaya. Kerajaan mereka sudah dimiliki orang lain.
Raja Fir'aun yang Dulu Ditakuti Sekarang Terbaring Tak Berdaya
Sedang Allah Maha Kekal. Allah adalah Raja dari Segala Raja:
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
“Ketika mereka keluar dari kubur; tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. Lalu Allah berfirman: “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.” [Al Mu’min 16]
Kita tahu jika bumi dan langit ini milik Allah. Namun sering kita lupa:
قُلْ لِمَنِ الأرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
“Katakanlah: “Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?”
Mereka akan menjawab: “Kepunyaan Allah.” Katakanlah: “Maka apakah kamu tidak ingat?” [Al Mu'minuun 84-85]
Hingga saat shalat kita sering malas-malasan. Sholat Dzuhur sering dikerjakan jam 14:00 lewat. Sementara Shalat Ashar jam 17:00 lewat. Padahal saat Shalat kita menghadap Allah Sang Maha Raja dari Segala Raja. Padahal jika diundang menghadap Presiden, sering seminggu sebelumnya kita sudah memikirkan apa yang akan dipakai, naik apa menghadap, dan sudah hadir 30 menit sebelum waktu pertemuan.
Kita juga sering terkagum-kagum pada orang “Terkaya” di dunia seperti Carlos Slim dan Bill Gates dengan jumlah lebih dari US$ 50 Milyar (Rp 450 trilyun lebih). Padahal kekayaan itu cuma dititipkan sementara kepada mereka. Saat mereka lahir, mereka telanjang tanpa punya apa-apa. Begitu pula saat mereka meninggal, mereka juga tidak akan membawa apa-apa selain apa yang melekat di badan. Itu pun akan membusuk dan pupus ditelan waktu.
Langit dan Bumi berikut isinya adalah ciptaan Allah. Milik Allah. Bukan milik mereka!
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ أَمْ مَنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الأمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلا تَتَّقُونَ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah.” Maka katakanlah “Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya” [Yunus 31]
Allah Maha Besar. Sedang manusia amat lemah.
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.” [Ibrahim 19-20]
Lihat bagaimana Allah dengan mudah menurunkan Tsunami yang menewaskan 200 ribu jiwa rakyat aceh beserta penduduk lainnya di Malaysia, Thailand, Burma, dan sebagainya. Lihat video Tsunami dan Gempa di Jepang dengan 8,9 skala Richter yang menewaskan ribuan orang di Jepang meski mereka sudah sungguh-sungguh membangun Tembok Laut (Sea Wall) dan Tembok Hijau (Green Wall) dari pepohonan untuk menangkal Tsunami:
Bagaimanakah nasib manusia seandainya Allah “menjatuhkan” bulan atau matahari ke bumi?
Allah Maha Kaya:
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَإِنَّ اللَّهَ لَهُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
“Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [Al Hajj 64]
Oleh karena itu hendaklah kita menghormati Allah melebihi dari makhluk lainnya entah itu presiden, jutawan, dan sebagainya. Karena semua makhluk itu akan mati dan punah. Hanya Allah yang Maha Besar dan Maha Kekal.
Jalankan segala perintah Allah yang tercantum dalam Al Qur’an secara sungguh-sungguh. Dan jauhi segala larangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar